contoh PKM-GT

 

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

 

SOSIALISASI BUDIDAYA TANAMAN JERNANG MELALUI HAK PATEN JERNANG DENGAN ICON SAD

 

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GT

 

Diusulkan oleh:

           Sri Wahyuni                       (D1B010089)

           Rebi Firmansyah                (A1C211062)

 

 

                                                                                     

UNIVERSITAS NEGERI JAMBI

JAMBI

2011

 

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

 

  1. Judul Kegiatan       : Sosialisasi Budidaya Tanaman Jernang Melalui Hak Paten

Tanaman Jernang Dengan icon SAD

2.  Bidang Kegiatan   : PKM GT
3.  Bidang Ilmu          : Pertanian

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a.  Nama Lengkap                        : Sri Wahyuni

b.  NIM                                             : D1B010089

c.  Jurusan                                     : Agribisnis

d.  Universitas/Institut/Politeknik         : Universitas Jambi

e.  Alamat Rumah dan No Tel./HP            :

f.  Alamat email                                                 :

  1. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis         : 1 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar                     :

b.  NIP                                                        :

c.  Alamat Rumah dan No Tel./HP            :

Jambi, _________________

Menyetujui

Ketua Jurusan                                                 Ketua Pelaksana Kegiatan

(_________________________)                    (_________________________)
NIP.                                                               NIM.

Pembantu Rektor                                            Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan

(_________________________)                    (_________________________)
NIP.                                                               NIP.

 

KATA PENGANTAR

Indonesia dengan letak geografis berada di khatulistiwa memiliki kekayaan sumber daya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah  juga potensi pertanian organik yang sangat besar.Indonesia juga tergolong sebagai negara berhutan hujan tropika yang sangat menguntungkan dan menghasilkan peluang terbentuknya ragam biodiversity tumbuhan. Karya  ini memperlihatkan seberapa besar potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk menghasilkan peluang dalam memanfaatkan tumbuhan hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti jernang(rotan).Maka dari itu untuk menghasilkan peluang tersebut Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat untuk terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:

  1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.
  2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.
  3. Bapak ……………..  yang selalu membimbing kami.
  4. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.

Karya  ini nantinya diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Jambi,

( Sri Wijaya )

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul                                                                                                        i

Halaman Pengesahan                                                                                              ii

Kata Pengantar                                                                                                       iii

Daftar Isi                                                                                                                iv

Daftar Tabel                                                                                                           iv

PENDAHULUAN                                                                                                1

Latar Belakang                                                                                                       1

Tujuan danManfaat                                                                                                2

GAGASAN                                                                                                           3

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan                                                                     3

Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya                              3

untuk Memperbaiki Keadaan Pencetus Gagasan

Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat                                   4

diperbaiki Melalui Gagasan yang Diajukan

Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu                                          6

mengimplementasikan Gagasan dan Uraian Peran atau

kontribusi Masing-masingnya

Langkah-langkah Strategis Teknik Implementasi yang Harus                               6

Dilakukan untuk Mengimplementasikan Gagasan sehingga

tujuan atau Perbaikan yang Diharapkan Dapat Tercapai

KESIMPULAN

Gagasan Yang Diajukan                                                                                         9

Teknik Implementasi Yang Dilakukan                                                                   10

Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh (Manfaat dan Dampak Gagasan)                 10

DAFTAR PUSTAKA                                                                                            11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP                                                                             12

 

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 1. Mekanisasi sosialisasi budidaya jernang melalui hak paten dengan Icon SAD

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia dengan letak geografis berada di garis khatulistiwa tergolong sebagai negara berhutan tropika basah dengan dukungan iklim, curah hujan serta intensitas cahaya matahari yang panjang, secara biologis sangat menguntungkan dan menghasilkan peluang untuk terbentuknya ragam biodiversity tumbuhan. Dunia mengakui bahwa Indonesia sangat kaya akan ragam jenis tumbuhan, sehingga dikategorikan sebagai Negara mega biodervisitas flora ke dua setelah Brazilia. Selain tumbuhan penghasil kayu, dalam kawasan hutan terdapat ragam jenis tumbuhan yang dikelompokkan sebagai tumbuhan penghasil non kayu, salah satu kelompok jenis diantaranya adalah “ROTAN”.

Rotan, tergolong hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan sehingga saat ini dunia mengakui bahwa indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar, meski hak paten mebel rotan dimiliki oleh Singapura. Oleh karena itu, peng-hak patenan jernang diharapkan mampu memajukan Indonesia dari keterpurukan.

Hingga saat ini rotan dikenal hanya berupa produk berupa batang dengan ragam jenis dan sebagian besar memiliki peruntukan sebagai bahan baku industri tikar, lampit, barang anyaman, berbagai jenis barang kerajinan serta ornament perlengkapan rumah tangga dan berbagai jenis dalam berbagai desain produk mebeler (furniture).

Produk komoditas rotan yang telah dilupakan dan akhir-akhir ini menjadi perhatian dunia adalah produk turunan dari buah rotan yang dapat menghasilkan produk berupa getah.  Produk getah yang sejak masa penjajahan Belanda telah diketahui adalah getah jernang yang lebih dikenal dengan nama “darah naga” dan dalam perdagangan internasional dikenal sebagai “dragon blood”.

Getah jernang dahulu dikenal sebagai bahan baku pewarna dalam industri porselin, mamer, dan bahan penyamak kulit. Saat ini getah jernang memiliki nilai prosfektif pula sebagai bahan baku industri obat herbal dalam penangan penyakit pendarahan (blooding) dan penyembuhan luka dalam dan luka luar. Banyaknya manfaat jernang membuat permintaan penyediaan jernang di pasaran Internasional semakin besar, tetapi hilangnya ekosistem hutan dimana tanaman jernang tumbuh membuat jernang di Indonesia sulit didapat. Bahkan salah satu petani jernang perlu memasuki wilayah hutan lebih dalam dan dalam waktu seminggu baru mendapatkan satu sampai dua kilogram jernang. Kelangkaan ini diakibatkan karena dua faktor, yaitu:

  1. Faktor internal
  • Pengambilan dengan cara yang tidak berkelanjutan (ditebang).
    • Terbatasnya pengetahuan tentang teknik budidaya.
    • Meningkatnya kebutuhan lahan untuk berladang (humo) sehingga luasan hutan yang didalamnya terdapat tanaman jernang semakin berkurang.
    • Buah jernang yang diambil getahnya adalah masih setengah matang, sehingga tidak ada lagi buah jernang yang matang yang bisa dikembangkan menjadi bibit.
  1. Faktor eksternal
  • Ekspansi lahan untuk pengambilan kayu ataupun perkebunan skala besar.
  • Illegal logging yang ikut memusnahkan tanaman jernang di pohon.
  • Kebakaran hutan tahun 1997 yang tidak saja memusnahkan pohon, tetapi juga tanaman jernang.

Untuk itu diperlukan sosialisasi pengembangan budidaya jernang dengan Icon SAD (Suku Anak Dalam). Digunakannya Icon SAD karena:

  1. Dari segi ekonomi , harga jual berkisar Rp. 350.000,- sampai Rp. 500.000,- dengan permintaan relatif stabil. Hal ini dapat membantu masyarakat asli didaerah penghasil jernang untuk menambah penghasilan mereka, terutama SAD yang sejak dulu menmproduksi jernang dengan teknik yang tidak ramah lingkungan atau dengan berkebun sawit yang lahannya merupakan hutan sekunder yang ekosistemnya kini mulai terancam.
  2. Dari segi sosial, jernang dikenal sebagai peninggalan Nenek Moyang (Puyang) terutama Marga Bathin IX yang harus dilestarikan, dengan harapan identitas Marga Bathin IX tidak hilang.

 

TUJUAN DAN MANFAAT

 

Tujuan

 

Berdasarkan rumusan diatas, maka karya tulis ini bertujuan untuk:

  1. Memperkenalkan tanaman jernang di dunia Internasional sebagai tanaman  Indonesia, terutama bagi Marga Bathin IX, dimana jernang dianggap sebagai peninggalan Nenek Moyang mereka.
  2. Melestarikan hutan dengan membudidayakan jernang.
  3. Menambah penghasilan  petani setelah mengetahui dan melakukan budidaya jernang.
  4. Menambah nilai tambah penghasilan negara dengan perdagangan tanaman jernang.
  5. Mendongkrak harga jernang yang semakin menurun.

 

Manfaat

Penulis mempunyai harapan nantinya karya tulis ini bermanfaat bagi:

  1. Petani

Dengan adanya sosialisasi budidaya jernang, petani dapat membudidayakannya dan  menghasilkan pendapatan yang lebih dari hasil bidudaya tanaman jernang karena harganya yang relatif mahal.

  1. Ekologi

Dengan sosialisai membudidayakan jernang, secara langsung melestarikan hutan.

  1. Pemerintah
  • Menambah pendapatan perkapita negara dari penjualan jernang di dunia Internasional.
  • Membantu pemerintah dalam mensejahterakan petani.

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Menurut Puslitbang PHKA Dephut RI, jernang hanya terdapat di tiga negara di dunia yaitu Indonesia, Malaysia, dan India. Indonesia yang memiliki potensi jernang terbesar yaitu di Sumatera (Aceh dan Jambi) dan Kalimantan. Studi LSM Gita Buana 2008, mengidentifikasi bahwa saat ini populasi jernang di Jambi terpusat pada Kawasan Konservasi yaitu TN Bukit Duabelas,TN Bukit Tigapuluh, TN Kerinci Seblat, dan Kawasan Restorasi Ekosistem (Bukit Bahar-Tajau Pecah). Daerah penyuplai jernang tersebar pada 6 Kabupaten (Batanghari, Sarolangun, Merangin, Tebo, Bungo, dan Tanjabbar), serta 10 Kecamatan. Rata-rata volume perdagangan mencapai 1,5 ton/bulan.

Dari semua penghasilan jernang di Indonesia, petani hanya dapat mencapai 27 ton/tahun, sedangkan pasar internasional membutuhkan 400 ton/tahun. Hal ini dikarenakan punahnya ekosistem hutan akibat illegal logging yang semakin marak di Indonesia.

Yang lebih membuat miris hati para petani jernang adalah selain jernang semakin sulit di dapat, harga jernang di dalam negeri pun setiap tahunnya semakin menurun.Pada tahun 2003-2005 harga jual jernang berkisar Rp. 1,2 Juta/Kg. namun kini harga jual berkisar Rp. 350.000,- sampai Rp. 500.000,-.Tentu saja kondisi ini membuat perekonomian semakin sulit dimana jernang merupakan mata pencaharian sehari-hari.

 

Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya untuk Memperbaiki Keadaan Pencetus Gagasan

 

Menurut Hermansyah Sornim, Direktur Gita Buana, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tengah memberdayakan masyarakat dalam melaksanakan budidaya tanaman jernang didaerah Jambi terutama  pada masyarakat di dataran rendah Kabupaten Sarolangun, Sepintun dan Lamban Sigatal.

Saat ini menurut staf Gita Buana Program Hutan Dataran Rendah, Wein Arifin, sudah 3.100 batang selesai proses pembibitan melalui teknik penyekapan. Melalui teknik ini, masa produktif tanaman dapat dipercepat.

Meski LSM Gita Buana telah memberdayakan masyarakat dalam membudidayakan jernang di Kabupaten Sarolangun, hal ini masih belum diketahui masyarakat luar Kabupaten Sarolangun yang memiliki tanaman jernang tetapi tidak mengetahui kegunaan dan cara membudidayakannya secara baik dan benar, sehingga masyarakat sangat eksploitatif dalam menikmati hasil hutan kayu dan nonkayu. Selain itu, belum memasyarakatnya proses tataniaga tanaman jernang membuat jernang hanya bisa menguntungkan para pemilik modal atau tauke, bukan para petani yang memanen tanaman jernang.

 

Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan yang Diajukan

Apabila dilihat dari dampak yang ditimbulkan dari kurangnya sosialisasi budidaya tanaman jernang, juga perlunya sosialisasi lebih menyeluruh di seluruh Indonesia, terutama daerah yang potensi tanaman jernang tinggi (Sumatera dan Kalimantan). Agar lebih menarik perhatian para masyarakat terutama petani jernang, salah satunya dengan cara sosialisasi budidaya tanaman jernang dengan Icon SAD (Suku Anak Dalam), Marga Bhatin IX, yang mana  kita ketahui bahwa jernang merupakan peninggalan Nenek Moyang (puyang) mereka. Sosialisasi budidaya jernang ini merupakan program penyuluhan dan pelatihan yang fokus mengembangkan budidaya jernang dan memberdayakan masyarakat dalam pengenalan teknik budidaya jernang yang lebih universal atau menyeluruh dengan diperkenalkan oleh SAD, Marga Bhatin IX  yang sejak dulunya telah menjadikan jernang sebagai hasil panen untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Sosialisasi budidaya jernang ini mempersiapkan petani jernang khususnya Marga Bhatin IX agar mengetahui teknik budidaya dan pasca panen yang baik dan benar pada tanaman jernang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Marga Bhatin IX dan petani jernang secara umum. Suatu pengetahuan yang mencakup pengetahuan umum tentang profil tanaman jernang, pola tanam jernang, cara penyiapan penanaman dan pemeliharaan di lapangan, teknik budidaya jernang, analisis usaha tani jernang, dan proses tata niaga jernang. Semua program sosialisasi ini memiliki bahan pengajaran yang mengandung unsur saling terkait satu dengan yang lainnya,yang diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Profil tanaman. Sosialisasi ini memberikan pengetahuan dasar yang meliputi klasifikasi tanaman,morfologi  buah,morfologi  akar,morfologi  batang, dan morfologi  daun. (2) Pola Tanam Jernang.  Pengetahuan mengenai pola tanam jernang yang paling penting adalah memilih lahan tempat tumbuh tanaman jernang. (3) Cara penyiapan penanaman dan pemeliharaan di lapangan. Pengajaran ini memberikan pelatihan bagaimana cara penyiapan lahan, teknik penanaman, dan teknik pemeliharaan. Dalam teknik pemeliharaan, masyarakat diajarkan  melakukan penyiangan, pruning pohon perambat, dan proteksi gangguan. (4) teknik budidaya tanaman jernang. Teknik ini merupakan lanjutan dari bahan pengajaran sebelumnya.Dalam kegiatan ini, Marga Bhatin IX diajarkan cara-cara budidaya melalui pencangkokan, melalui biji jernang, dan melalui anakan tanaman jernang. (5) yang terakhir adalah pengetahuan mengenai analisis usaha tani jernang dan teknik pasca panen yang menjelaskan mengenai bagaimana petani dapat melakukan prediksi biaya produksi jernang dan proses tata niaga dari pemasaran jernang ke seluruh Indonesia dan Mancanegara. Sebagaimana kita ketahui bahwa budidaya jernang ini telah disosialisasikan oleh pihak LSM Gita Buana di Kabupaten Sarolangun, hanya saja masih kurang efektif sosialisasinya di seluruh Indonesia. Untuk itu, pencetus gagasan memberikan ide mengsosialisasikannya melalui hak paten jernang sebagai tanaman Indonesia. Sosialisasi budidaya jernang melalui hak paten jernang dengan Icon SAD memiliki tujuh keunggulan, yaitu: (1) Efektif. Sosialisasi ini mendidik dan melatih masyarakat setempat, terutama Marga Bhatin IX agar mampu membudidayakan dan melakukan teknik pasca panen secara baik dan benar hanya dalam waktu ± 3-4 tahun, dimana semua modal bisa kembali pada saat panen raya ataupun panen selang. Waktu yang dibutuhkan untuk sosialisasi ini hanya dalam waktu empat bulan. (2) Bebas biaya pelatihan dan pendidikan. Sosialisasi budidaya tanaman jernang ini merupakan program gabungan dengan gabungan kelompok tani tanaman jernang di daerah potensi tanaman jernang terbesar dengan Dinas pertanian di setiap daerah sehingga seluruh biaya kegiatan ditanggung oleh pemerintah. Disetiap daerah, biasanya uang selalu menjadi hambatan para petani jernang dalam membudidayakan jernang. Oleh karena itu, apabila kelompok tani yang setelah menerima pelatihan dan pendidikan berminat untuk membudidayakan jernang, pemerintah akan berusaha membantu memberi modal dalam skala kecil sebagai permulaan dengan catatan ketika panen modal dapat dikembalikan dan keuntungan dapat diambil oleh kelompok tani tersebut. Hal ini pun berlaku pada Marga Bhatin IX dimana hal ini merupakan angin segar bagi masyarakat dan keluarga petani yang ingin membudidayakan jernang. (3) inovatif. Sosialisasi budidaya melalui hak paten dengan Icon SAD memacu semangat petani jernang yang sebelumnya merasa takut ada manipulasi harga. Apabila sosialisasi ini terlaksana dengan baik, para petani dapat mengetahui proses tata niaga jernang dan harga pasaran dari jernang. Selain itu, dengan adanya hak paten jernang, secara otomatis perdagangan Internasional jernang oleh negara lain akan mendapat Bea Cukai yang akan membuat pendapatan petani semakin membaik. (4) interaktif. Dalam sosialisasi ini mampu menjalin kerjasama antar warga dan pemuda-pemudi Marga Bhatin IX, kelompok tani, dan Dinas Pertanian. Dalam masa pelatihan dan pendidikan, sosialisasi ini memberdayakan LSM setempat dan Dinas Pertanian untuk transfer ilmu kepada kelompok tani, masyarakat, dan Marga Bhatin IX, meningkatkan intensitas komunikasi antara warga dan pihak pemerintah yang selama ini dianggap oleh masyarakat tidak peduli kepada mereka, sehingga timbul rasa kekeluargaan antar warga dan pemerintah. (5) Atraktif. Sosialisasi pendidikan dan pelatihan menarik, lebih banyak praktek daripada teori, dan lebih universal dimana keterlibatan media informasi dalam mendokumentasikan untuk mempromosikan hak paten jernang akan menjadi perhatian yang unik, apalagi ditambah dengan Icon SAD, Marga Bhatin IX, yang merupakan suku di daerah Jambi akan menambah kepercayaan diri petani daerah potensi jernang (tidak hanya di Jambi, tapi di Aceh dan Kalimantan diharapkan juga terpacu). (6) Solutif. Mampu memberikan solusi dalam permasalahan sosialisasi budidaya jernang diseluruh Indonesia yang meliputi pengetahuan, modal, stakeholder, dan ketinggalan informasi membuat petani dan hasil pertanian tidak berkembang. Sosialisasi ini mampu menjawab permasalahan yang biasa menimpa petani jernang. (7) Informatif. Sosialisasi ini memberikan semua informasi mengenai bidang pertanian tentang budidaya jernang. Selama ini kurang atau tidak ada sama sekali informasi mengenai budidaya tanaman jernang di setiap daerah. Tidak adanya pusat informasi membuat masyarakat petani kurang mengetahui perkembangan informasi terbaru setiap perkembangan di dunia.

 

Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplenemtasikan Gagasan dan Uraian Peran atau Kontribusi Masing-masingnya

Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten jernang dengan Icon SAD sebagai jalan untuk memajukan pendapatan petani serta melestarikan hutan dimana hutan merupakan habitat tanaman jernang tumbuh akan mampu menarik minat para petani dan masyarakat setempat untuk ikut mensosialisasikannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, adapun beberapa pihak yang dapat membantu mengimplementasikan program ini, yaitu: (1) gabungan kelompok tani setiap daerah potensi jernang; (2) Dinas Pertanian Daerah; (3) Marga Bhatin IX selaku Icon sosialisasi; (4) LSM setempat. Sosialisasi ini akan berjalan dengan baik apabila dilaksanakan oleh panitia yang berkompeten, penempatan kerja yang tepat, dan motivasi yang kuat untuk menjalankan sosialisasi ini. Sosialisasi ini sangat memerlukan kontribusi dari ke-empat pihak yang terlibat. Marga Bhatin IX dan LSM memberikan sosialisasi tentang pentingnya budidaya jernang dengan baik dan benar. Gabungan kelompok tani jernang menjadi koordinator pelaksana, selanjutnya Dinas pertanian akan menyediakan tenaga penyuluh profesional, teknologi pertanian pra tanam hingga pasca panen, serta memberikan modal awal kepada para petani yang ingin memulai budidaya tanaman jernang.

Langkah-langkah Strategis Teknik Implementasi yang Harus Dilakukan untuk Mengimplementasikan Gagasan sehingga Tujuan atau Perbaikan yang Diharapkan Dapat Tercapai

Langkah-langkah strategis untuk mewujudkan sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD dapat ditempuh dengan beberapa mekanisasi yang dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 1. Mekanisasi sosialisasi budidaya jernang melalui hak paten dengan Icon SAD

TAHAPAN KEGIATAN
Pembentukan sosialisasi
  1. Menjalin kerja sama kemitraan antara gabungan kelompok tani jernang dengan Dinas Pertanian Daerah
  2. Membentuk struktur panitia kepengurusan sosialisasi budidaya tanaman jernang

 

Pendidikan dan pelatihan petani jernang dan Marga Bhatin IX
  1. Merekrut masyarakat petani jernang dan pemuda dari Marga Bhatin IX
  2. Pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan budidaya jernang hingga pasca panen dan proses tata niaga dari tanaman jernang

 

Rekomendasi hak paten setelah pelatihan sosialisasi selesai
  1. Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan oleh peserta sosialisasi terutama Marga Bhatin IX melalui media informasi dan disebarkan keseluruh Indonesia
  2. Mengirim hasil dokumentasi ke pihak yang berwenang dalam mematenkan tanaman jernang
Pemberdayaan pasca pendidikan dan pelatihan
  1. Pemberian modal awal kepada para petani yang ingin membudidayakan tanaman jernang
  2. Pendirian usaha tani jernang

Dari tabel diatas dapat diketahui beberapa tahapan yang ditempuh dalam sosialisasi budidaya tanaman jernang. Tahap awal mekanisasi sosialisasi budidaya jernang adalah pembentukan sosialisasi. Tahap pembentukan sosialisasi juga dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama, menjalin kerja sama kemitraan antara gabungan kelompok tani jernang dengan Dinas Pertanian Daerah. Kerja sama ini bertujuan untuk melaksanakan sosialisasi dan membentuk struktur kepengurusan sosialisasi dengan membentuk Tim Koordinasi Sosialisasi (TKS) dan Unit Pelaksanaan Sosialisasi (UPS). Ketua dari TKS adalah ketua gabungan kelompok tani jernang dengan anggota dari perwakilan pemuda Marga Bhatin IX. Sedangkan UPS beranggotakan dari LSM setempat dengan koordinator dari Dinas Pertanian Daerah. Ketua TKS bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang dilakukan oleh sosialisasi budidaya tanaman jernang. Sedangkan UPS bertanggung jawab dan bertugas memfasilitasi kegiatan mulai dari penyediaan penyuluh hingga sapras yang dibutuhkan dalam  sosialisasi. Selanjutnya,  perekturan masyarakat petani jernang dan pemuda Marga Bhatin IX. Sosialisasi budidaya tanaman jernang dengan bantuan dari kelompok tani merekrut peserta didik khusunya petani yang memiliki tanaman jernang dan pemuda-pemudi Marga Bhatin IX untuk dijadikan peserta didik yang mampu menguasai teknik budidaya dan pasca panen tanaman jernang. Kedua, pendidikan dan pelatihan. Sosialisasi budidaya tanaman jernang menawarkan pendidikan gratis selama empat bulan. Para petani jernang dan pemuda-pemudi Marga Bhatin IX yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sosialisasi akan dibimbing mengenai pengetahuan teknik mulai dari budidaya hingga pasca panen tanaman jernang. Materi pertama dalam pendidikan dan pelatihan adalah pengenalan profil tanaman jernang, dalam materi ini peserta didik dibimbing untuk mengenal klasifikasi dari genus tanaman jernang agar bisa memilah tanaman mana yang harus dibudidayakan. Selanjutnya adalah pengajaran mengenai pola tanam jernang. Masyarakat petani jernang dan pemuda-pemudi Marga Bhatin IX diajarkan tenten teknik memilih lahan yang memiliki satuan jumlah pohon yang akan berperan sebagai tegakan. Dalam sosialisasi budidaya tanaman jernang juga diajarkan tentang penyiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan lebih lanjut dari penanaman jernang. Materi yang menjadi inti dari gagasan ini adalah teknik budidaya jernang. Dalam materi ini masyarakat petani jernang dan pemuda-pemudi Marga Bhatin IX dikenalkan dengan teknik pencangkokan , budidaya melalui biji, dan anakan. Setiap teknik akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teknik sehingga peserta didik dapat mampu menganalisis teknik mana yang akan mereka gunakan. Biasanya masyarakat hanya akan mementingkan proses penanaman dan cenderung mengabaikan penangan pasca panen. Padahal penanganan pasca panen tanaman jernang yang tepat dapat memberikan peningkatan produksi tanaman jernang. Penangan pasca panen merupakan kegiatan sejak tanaman jernang dipanen sampai menghasilkan produk antara (intermediate product) yang siap dipasarkan. Dengan demikian, kegiatan penanganan pasca panentanaman jernang meliputi beberapa tahap kegiatan yaitu: pemanenan, pengenalan resin/getah jernang, ekstraksi kering, dan ekstraksi basah. Langkah selanjutnya adalah materi tentang proses tata niaga tanaman jernang. Proses tata niaga hanya diketahui oleh sebagian orang dan hanya dikuasai oleh pemilik modal sehingga petani tidak bisa mematok harga panen yang seharusnya dilakukan oleh mereka. Ketiga, rekomendasi hak paten melalui media informasi dan dikembangkan oleh Dinas Pertanian ke Pemerintah Pusat. Agar proses hak paten bisa berjalan dengan baik, pihak pengurus sosialisasi mendokumentasikan semua kegiatan penyuluhan dari awal hingga kegiatan selesai. Jika semua proses pendokumentasian selesai, pihak kepengurusan akan mengirimkan semua hasil dokumentasi ke media informasi dan dikirm ke pemerintah pusat untuk dikirim ke UNESCO. Sosialisasi budidaya dalam pendidikan dan pelatihannya membentuk beberapa kelompok dan masig-masing kelompok terdiri dari minimal empat orang. Setiap akan dibimbing oleh satu fasilisator dan penyuluh dari Dinas Pertanian dan LSM setempat. Pembentukan kelompok ini bertujuan unutk mengaktifkan transfer ilmu antara sesama peserta didik terutama pemuda-pemudi Marga Bhatin IX dalam bersosialisasi dengan masyarakat setempat dan masyarakat luar sehingga setiap peserta didik bisa mengoptimalkan kemampuannya. Sosialisasi ini mengambil lokasi strategis untuk pelatihan dan pendidikan yaitu Kawasan hutan di Desa Lamban Sigatal yang merupakan  bagian dari zona penyangga blok hutan Bukit Bahar Tajau Pecah (BBTP) dimana lokasi ini yang dijadikan LSM Gita Buana untuk budidaya tanaman jernang. Pemilihan lokasi ini diharapkan juga mampu membantu pemerintah dalam merestorasi Hutan Harapan Rainforest dengan membuat hutan sekunder.

Tahap terakhir, kelima dalam sosialisasi budidaya tanaman jernang adalah pemberdayaan pasca pendidikan dan pelatihan. Dalam pemberdayaan ini, pemerintah akan menyambut baik motivasi para petani jarnang yang ingin membudidayakan tanaman jernang dengan memberikan modal dalam skala kecil bagi petani yang tidak memiliki modal. Selain itu, sosialisasi ini juga bermitra dengan kelompok tani dan pemuda-pemudi setempat untuk membuka peluang usaha baru dibidang jasa maupun barang penjualan produksi pertanian sehingga tidak ada lagi pengangguran di daerah setempat dan diharapkan didaerah lain di Indonesia pun juga demikian.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan

Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD  merupakan program penyuluhan berbasis pelatihan dan pendidikan dengan tujuh keunggulan. Yaitu: (1) Efektif. Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD melatih para petani dan pemuda-pemudi Marga Bhatin IX agar mampu menguasai teknik budidaya tanaman jernang hingga penangan pasca panen didaerah setempat hanya dalam waktu empat bulan pelatihan dan pendidikan. (2) Bebas biaya pendidikan. Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD merupakan program gabungan dengan gabungan kelompok tani tanaman jernang di daerah potensi tanaman jernang terbesar dengan Dinas pertanian di setiap daerah sehingga seluruh biaya kegiatan ditanggung oleh pemerintah. (3) Inofatif. Sosialisasi budidaya melalui hak paten dengan Icon SAD memacu semangat petani jernang yang sebelumnya merasa takut ada manipulasi harga dan dapat menambah penghasilan petani dari Bea Cukai perdagangan tanaman jernang setelah diadakan hak paten tanaman jernang. (4) Interaktif. Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon  akan mampu menjalin kerjasama antara warga dan pemuda-pemudi Marga Bhatin IX dengan pemerintah sehingga akan timbul rasa kekeluargaan. (5) Atraktif. Sosialisasi pendidikan dan pelatihan menarik, lebih banyak praktek daripada teori, dan lebih universal dimana keterlibatan media informasi dalam mendokumentasikan untuk mempromosikan hak paten jernang akan menjadi perhatian yang unik, apalagi ditambah dengan Icon SAD, Marga Bhatin IX, yang merupakan suku di daerah Jambi akan menambah kepercayaan diri petani daerah potensi jernang. (6) Solutif. Mampu memberikan solusi dalam permasalahan sosialisasi budidaya jernang diseluruh Indonesia yang meliputi pengetahuan, modal, stakeholder, dan ketinggalan informasi membuat petani dan hasil pertanian tidak berkembang sehingga mampu berkembang. (7) Informatif. Sosialisasi ini memberikan semua informasi mengenai bidang pertanian tentang budidaya jernang mulai dari budidaya hingga pasca panen.

Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan

Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD dapat terwujud dengan beberapa mekanisasi, yaitu: (1) Tahap Sosialisasi. dalam tahapa ini juga terdapat bebrapa taha yang ditempuh, yaitu: (a) Menjalin kerja sama kemitraan antara gabungan kelompok tani jernang dengan Dinas Pertanian Daerah. (b) Membentuk struktur panitia kepengurusan sosialisasi budidaya tanaman jernang. (2) Tahap Pendidikan dan Pelatihan. Dalam tahap ini Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD akan diajarkan oleh penyuluh profesional memgenai teknik budidaya dan teknik penanganan pasca panen. (3) Rekomendasi hak paten. Dalam tahap ini, pemerintah dan pelaksana program Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD akan didokumentasikan dan disebarkan keseluruh Indonesia melalui media Informasi. (4) Tahap pemberdayaan Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD. Peserta akan diberikan modal skala kecil untuk membudidayakan tanaman jernang dan mampu mengembangkan kemampuan kewirausahaannya baik dalam bidang jasa maupun barang penjualan hasil produksi.

 

 

Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh (Manfaat dan Dampak Gagasan)

Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon  merupakan program penyuluhan yang bertujuan untuk memperkenalkan budidaya tanaman jernang keseluruh Indonesia dengan perwakilan daerah Jambi, Kabupaten Sarolangun yang berbasis pelatihan dan pendidikan dengan bantuan media informasi. Fokus utama prgram ini adalah memperkenalkan budidaya tanaman jernang. Adapun beberapa hasil prediksi yang akan diperoleh dari Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD, yaitu: pertama, seluruh masyarakat petani jernang, warga setempat, Marga Bhatin IX, serta masyarakat umum di Jambi sudah mulai mengenal dan mengetahui budidaya tanaman jernang. Ini merupakan perameter utama dalam menilai keberhasilan karena Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD bertujuan untuk seluruh petani jernang di seluruh Indonesia. Jika banyak petani jernang yang mengikuti sosialisasi ini, bisa dikatakan program penyuluhan ini berhasil dikembangkan.

Kedua, lestarinya hutan diseluruh Indonesia. Dengan membudidayakan tanaman jernang yang mempunyai habitat melekat pada pohon tetapi tidak bersifat parasit, maka secara langsung kita ikut melestarikan hutan Indonesia yang setiap waktunya semakin hilang akibat illegal logging. Ketiga, menambah pendapatan petani. Setelah mengetahui tingginya harga jual tanaman jernang dan besarnya permintaan di pasar Internasional dan akan membuka lahan pekerjaan baru untuk menghasilkan pendapatan daripada melakukan illegal logging. Keempat, menambah pendapatan negara. Melalui hak paten tanaman jernang, maka secara tidak langsung pemerintah Indonesia akan mendapatkan pendapatan dari Bea Cukai perdagangan tanaman jernang di pasar Internasional dan secara langsung dapat mempromosikan negara Indonesia sebagai negara yang mulai maju dengan mensejahterakan petani dan perekonomian negara. Kelima, mendongkrak harga jernang yang kian menurun. Sosialisasi ini tidak hanya memberi pengajaran mengenai budidaya tanaman jernang, tetapi juga proses tata niaga tanaman jernang sehingga petani dapat melakukan analisis harga jernang melalui pasaran Internasional setelah memperoleh informasi dari pusat informasi yang juga dibuat bersama pengadaan sosialisasi ini.

Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan diprediksikan akan mampu mensejahterakan petani jernang didaerah potensi jernang. Pemuda-pemudi Marga Bhatin IX pun akan menjadi pewaris teknik budidaya tanaman jernang dengan pengetahuan yang lebih maju setiap waktunya. Paradigma Marga Bhatin IX dan petani jernang diseluruh Indonesia akan berubah dari yang tidak percaya dengan pemerintah perlahan akan saling bahu membahu dalam memajukan negara Indonseia. Pendapatan semakin tinggi, kesejahteraan semakin baik, dan kelestarian budaya serta hutan tetap terjaga. Semua ini akan terwujud melalui Sosialisasi budidaya tanaman jernang melalui hak paten dengan Icon SAD.

 

DAFTAR PUSTAKA

 


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 

Ketua kelompok

Nama                                                    : Sri Wahyuni

NRP                                                       : D1B010089

Jurusan / Fakultas                          : Agrobisnis / Pertanian

Tempat, tanggal lahir                     :Jambi, desember 1992

Universitas                                         : Universitas Jambi

HP                                                           : –

Alamat                                                  :Jl.sermamurad alwi no 12 jambi

Email                                                      :

Karya ilmiah yang pernah dibuat     : –

Prestasi yang diraih                        : –

 

Anggota

Nama                                                      : Rebi Firmansyah

NRP                                                         : A1C211062

Jurusan / Fakultas                           : Pendidikan Matematika / KIP

Tempat, tanggal lahir                      : Jambi,12 Juli 1992

Universitas                                          : Universitas Jambi

HP                                                            : –

Alamat                                                   : Jl.Punai II no 12 jambi

Email                                                       : –

Karya ilmiah yang pernah dibuat     : –

Prestasi yang diraih                          : –

Sejarah Islam di Indonesia

MAKALAH  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TENTANG

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

 

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10

NAMA : REBI FIRMANSYAH            NIM : A1C211062

          REIHAN PRADIMA                        A1C2110

          RIAN AVINASH                              A1C2110

DOSEN PENGAMPU  : AHMAD HARIANDI, S.Pdi.,M.Ag

KELAS REGULER B

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

ISLAM DI INDONESIA

 

Islam diindonesia memiliki karakteristik yang unik. Hal itu tidak terlepas dari pengaruh sejarah dimana islam masuk ke indonesia melalui bermacam cara serta budaya para pembawanya. Akan tetapi,justr keragaman tersebut memberi warna pada perkembangannya di kemudian hari. Meski demikian,Islam sebagai ajaran yang universal,tetap berpegang pada jalurnya.Dengan kata lain,corak budaya lokal disesuaikan dengan inti ajaran islam yakni tauhid.

 

A.SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

 

Islam diindonesia masuk dan berkembang melalui jalur pelayaran di daerah semenanjung malaka,dan pantai barat indonesia(kini pulau sumatera dan jawa).Cikal bakal keberadaan islam di nusantara telah dirintis pada abad ke-1 hingga ke-2 Hijriah atau abad ke-7 hingga ke-8 Masehi. Pada periode ini,para pedagang dan mubalig muslim,membentuk komunitas islam.Para mubalig ini memperkenalkan dan mengajarkan islam kepada penduduk setempat antara lain:

1.Islam mengajarkan sesama manusa untuk saling menghormati dan tolong menolong.

2.Islam mengajarkan bahwa derajat manusia dihadapan allah adalah sama,kecuali takwanya.

3.Islam mengajarkan bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang maha esa,maha pengasih dan penyayang

Dan melarang manusia untuk saling berselisih dan bermusuhan.

4.Islam mengajarkanagar manusia menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan-NYA serta

Senantiasa berbuat baik terhadap sesama manusia.

 

Ajaran islam ini sangat menarik perhatian masyarakat indonesia dengan pesat karena penuh hikmah dan kedamaian. Setiap perilaku para pedagang dan mubalig yang ramah,jujur dan dermawan menjadikan penduduk setempat merasa simpati dan tidak keberatan anak-anak mereka menikah dengan par saudagar tersebut.Acepengislaman penduduk h daerah paling barat indonesia  adalah yang pertama sekali menerima agama islam.Bahkan di acehlah kerajaan islam pertama kali berdiri yaitu samudera pasai.

Oleh karena itu,diperkirakan proses islamisasisudah berlangsung sejak persentuhan itu terjadi.

Penyebaran Islam di samudera pasai,aceh terjadi pada pertengahan abad ke-13M sehingga perkembangan masyarakat muslim dimalaka semakin pesat .Pesatnya islamisasi pada abad ke 13-15 Masehi juga disebabkan karena surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan hindu-budha di nusantara seperti majapahit,sriwijaya dan sunda.

Thomas Arnold dalam The preaching of islam mengatakanbahwa kedatangan islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa portugis dan spanyol.Islam datang ke asia tengara dengan jalan damai,tidak dengan merebut kekuasaan politik.islam masuk ke nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkan sebagai rahmatan lil’alamin.

Dengan masuknya islam di indonesia dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan islam di berbagai  daerah kepulauan ini,perdagangan dengan kaum muslimin dari pusat  dunia islam menjadi semakin erat.orang arab bermigrasi ke nusantara juga semakin banyak.namun setelah bangsa bangsa nasrani eropa berdatangan dengan rakusnya menguasai daerah demi daerah nusantara hubungan dengan pusat dunia islam seakan-akan terputus,terutama di abad ke 17-18 M.penyebabnya selain karna masyarakat disibukka n oleh perlawanan menentang koloni,juga karna adanya perjanjian-perjanjian antara koloni dengan masyarakat (yang daerahnya telah dikuasai koloni) yang salah satu isinya tidak memperbolehkan masyarakat berhubungan dengan dunia luar kecuali dengan mereka.keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan umat islam nusantara dengan akarnya dilihat juga dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang-orang arab dengan pribumi.

 

B.PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

 

``   Seiring dengan masuknya islam diindonesia maka dimulailah sejarah perkembangan islam di wilayah ini.

Dengan kata lain,masuknya isalm di indonesia adalah sekaligus merupakan proses perkembangan islam itu sendiri.

1.Babak Pertama,Abad 7 Masehi(abad 1 Hijriah)

      Pada abad ini,islam sudah sampai kenusantara melalui jalur perdagangan dengan kyai dari jazirah

arab.sejak awal islam tidak pernah membeda-bedakan fungsi seseorang untuk berperan sebagai

juru dakwah.sampainya dakwah di indonesia melalui para pedagang sambil membawa

dagangannya juga membawa akhlak islami sekaligus memperkenalkan nilai-nilai islami.

Begitulah islam pertama-tama disebarkan di nusantara,dari komunitas-komunitas muslim didaerah pesisir berkembang menjadi kota pelabuhan dan perdagangan dan terus berkembang sampai menjadi kerajaan-kerajaan islam mulai dari aceh sampai ternatedan tidore yang merupakan pusat kerajaan islam ditimur yang wilayahnya sampai ke irian jaya.

2.Babak  Kedua,Abad ke 13 Masehi

Diabad ke 13 Masehi berdirilah kerajaan isalm di nusantara.dan penyebaran agama islam pada abad ini karena campur tangan ulama-ulama atau yang dikenal sebagai wali songo.para wali ini melakukan proses islamisasi melalui beberapa cara antara lain:

a.Perdagangan

b.Pernikahan

c.Pesantren

Lembaga pendidikan yang asli dari akar budaya indonesia dan juga adopsi dan adaptasi hasanah

Kebudayaan pra islam yang tidak keluar dari nilai-nilai islam yang dapat dimanfaatkan dalam

penyebaran islam.

d.Seni dan Budaya

Saat itu yang menjadi media tontonan masyarakat jawa khususnya adalah wayangWali songo

menggunakan media wayang sebagai dakwah dengan sebelumnya mewarnai wayang tersebut

dengan nilai nilai islam.

e.Tasawuf

Para sufi mengajarkan islam dengan cara tasawuf.Ajaran pada adsarnya mirip dengan ajaran

hindu,yaitu praktek islam yang mengedepankan kehidupan yang sederhana dna banyak

mendekatkan diri pada dang khalik.

3.Babak Ketiga,Masa Penjajahan Belanda

 

 

Pada abad ke 17 Masehi tepatnya tahun 1601 datanglah kerajaa hindia belanda ke daerah nusantara yanga awalnya hanya berdagang tetapi akhirnya menjajah.Belanda datang ke indonesia dengan kamar dagangnya VOC,setelah itu hampir semua wilayah di indonesia dijajah kecuali aceh.saat itu antar kerajaan islam dinusantara belum adanya kerja sama atau aliansi ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.Tetapi  masyarakat tidak tinggal diam saja, para ulama dan santri melakukan perlawanan terhadap koloni.ulama ulama menggelorakan jihad melawan penjajah,belanda sempat kewalahan dan akhirnya menggunakan politik adu domba atau dikenal dengan  devide et impera yang memecah ulama dengan kelompok adat seperti pada perang padri dan perang diponegoro. Belanda juga mendatangkan Prof.Snouck C.H(bergelar abdul ghafar)  yang merupakan guru besar keindonesiaan di universitas hindia belanda juga pernah mempelajari islam di mekkah. Dia berpendapat agar pemerintahan belanda membiarkan umat islam hanya melakukan ibadah mahdah dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis.

4.Babak Keempat,abad 20 Masehi

Pada abad belanda melakukan politik etis atau politik balas budi yang hanya bermanfaat bagi masyarakat indonesia yang dapat membantu mereka dalam pemerintahannya.politik ini memberikan pendidikan kepada rakyat tetapi hanya untuk golongan tertentu  khususnya umat islam golongan bangsawan(priyayi) tujuannya untuk mensosialisasikan ilmu-ilmu barat yang jauh dari alquran dan hadist.

Stratgi perlawanan pada masa ini bersifat formal dengan dibentuknya organisasi seperti sarekat islam yang merupakan organisasi pergerakan nasional pertama di indonesia tahun 1905 dan budi utomo pada 1908.sarekat islam dibawah pimpinan HOS Tjokroaminoto (yang merupakan priyayi tetapi diusir belanda karna terlalu memegang teguh islam pada usia 25 tahun) menjadi organisasi yang dikhawatirkan belanda, sampai pada pengikraran sumpah pemuda 1928 organisasi ini masih tetap memberikan perlawanan kepada belanda.

5.Babak Kelima,Pasca Kemerdekaan

Setelah indonesia merdeka,perkembangan islam dengan sendirinya mengalami pergeseran dari proses islamisasi,perjuangan fisik,hingga kemudia mengisi kemerdekaan melalui jalur dakwah kebudayaan,agama dan politik.dakwah diindonesia di kembangkan oleh institusi seperti Muhammadiyah,Nahdatul  Ulama,Persis dan lainlain.institut itu tergabung dalam MIAI(Majelis Islam ‘Ala Indonesia) yang kemudian berubah nama menjadi MASYUMI ( Majelis Syura Muslimin Indonesia).

Tetapi dalam perjalanannya usaha muhammadiyah untuk melakukan pemurnian agama islam sebagian mendapat tentangan dari NU.Ini karena beberapa praktek NU seperti tahlilan,talqin,dan mengadzani orang mati dianggap bidasarkan bid’ah(mengada-ada) oleh muhammadiyah.sampai sekarang perbedaan pendapat itu masih ada.namun demikian seiring dengan perkembagan intelektual,masing masing pihak sudah dapat menerima satu dengan lainnya.bahkan muhammadiyah dan NU menjadi cerminan islam di indonesia dan lebih banyak mewarnai perjalanan islam di indonesia di era indonesia merdeka,baik pada orde lama,orde baru hingga saat ini.kedua model keislaman sepertinya dapat diterima dengan baik oleh negara.

 

C.KARAKTERISTIK ISLAM DI INDONESIA

 

Berdasarkan cara masuknya islam di indonesia terbentuklah pola keislaman di indonesia yang memiliki keunikan tertentu,yaitu:

  1. 1.    Majemuk/plural

 

Kemajemukan merupakan ciri khas masyarakat indonesia pada umumnya.di indonesia sebagaimana diketahui terdapat enam macam agama resmi, yaitu : islam,kristen katolik,kristen protestan,budha,hindu,dan konghucu.

Seorang antropolog AS clifford Geertz membagi perilaku uat islam itu kedalam 3 kelompok :

a)      Abangan

Dalam bahasa arab aba’an yang berarti kurang taat.istilah ini dipakai untuk pemeluk islam yang tidak memperhatikan perintah-perintah ajaran islam.

b)      Santri

Berarti penganut agama islam yagn taat, bukan dimaksudkan untuk sebutan orang orang yang belajar di pesantren.

c)       Priyayi

Kelompok islam kelas elit,biasanya disebut muslim birokrat.

 

Pada umumnya umat islam di indonesia menganut faham Asy’ariyah dari segi teologi,imam syafi’i (dan termasuk imam malik,dan imam hanafi) untuk masalah fiqih,serta imam ghazali untuk masalah tasawuf.dan gabungan ajaran inilah yang menjadikan umat islam indonesia sebagai penganut ajaran islam Ahlussunah wal-jama’ah.

 

  1. Toleran

Toleransi adalah salah satu semangat dari islam di indonesia.ini terjadi lantaran percampuran budaya islam dan budaya lokal.sifat ini muncul karena bangsa indonesia disatukan dalam rumpun budaya.muslim indonesia sudah terbiasa dengan ragam budaya dan agama semenjak kedatangannya.

 

  1. 3.    Moderat

Moderat dalam hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan kehidupan keagamaan yang berada di tengah-tengah, tidak ekstrem tidak liberal islam di indonesia merupakan islam yang melindungi kehidupan agama dan kepercayaan lain. Agama dan kepercayaan dapat hidup aman damai ditengah-tengah mayoritas umat islam,hal ini tentu saja  berbanding terbalik dengan kehidupan umat islam di negara lain yang menjadi minoritas.

 

  1. 4.    “Singkretik”

Sifat ini terjadi karena akibat alkulturasi islam dan budaya lokal.yang bermaksud campuran unsur islam dengan budaya lokalyang tidak bertentangan dengan semangat fundamental islam itu sendiri.

Contoh: peci hitam adalah tradisi orang-orang turki yang kemudian menjadi pakaian orang indonesia(umat islam).

 

D.PERAN UMAT ISLAM DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG ADIL DAN MAKMUR

 

1.Di Bidang Politik dan Ekonomi

 

 

Semenjak abad ke 16-20 uamt islam berada dibawah pimpinannya menghadapi berbagai corak tantangan kekuasaan barat dan mengadakan perlawanan bagi setiap fase penjajahan,misalnya pada:

  1. Fase persaingan dagang

Kerajaan isalm demak dan samudra pasai aceh melawan portugal dimalaka(1502);sultan khairuddin dan sultan babullah melawan portugal di ternate,sultan hasanuddin di gowa dan talo melawan VOC.

  1. Fase penetrasi dan agresi

Sultan agung(mataram) menyerbu batavia (1627-1629);sultan ageng tirtayasa dengan dukungan syekh yusuf(makassar) melawan penetrasi VOC ke belanda;kesultanan aceh melawan agresi hindia belanda(1837).

  1. Fase perluasan jajahan

Terjadi perang diponegoro(1825-1830),perang padri di sumatra barat(1821-1837);dan perang banjar oleh pangeran antasari.

  1. Fase penindasan.

Pemberontakan Para petani  yang dikenal  “gegr cilegon” yag dipimpin para ulama (1886),pemberontakan H.mustafa dan pemberontakan yang dipelopori oleh para petani.

 

Ajaran islam untuk cinta tanhan air ( hub al wathan minal iman) mendorong segenap penduduk nusantara untuk memberontak dan melawan penjajah.maka lahirlah pemimpin pemimpin islam yang demikian besar yang menentukan arah pergerakan di indonesia.seperti  Sarekat Dagang Islam di bidang ekonomi dan budi utomo dibidang pendidikan dan ekonomi.demikian juga organisasi lain seperti muhammadiyah,nahdatul ulama, dll.

 

2. Bidang agama dan sosial

 

Sebagai bangsa yang religius dan berketuhanan yang maha esa,pemerintah memiliki perhatian besar terhadap agama,terutama agama islam yang penganutnya adalah mayoritas.perhatia tersebut diwujudkan dalam kehidupan beragama antara lain:

  1. Mendirikan departemen agama pada 3 januari 1946,suatu departemen yang merealisasikan sila pertama dari pancasila,dan sekaligus ciri khas islam di nusantara.
  2. Menetapkan undang-undang no.1 tahun 1974 tentang perkawinan
  3. Menyelenggarakan pengurusan ibadah haji dari tanah air.
  4. Membentuk majelis ulama indonesia(MUI) pada tahun 1975 dengan struktur organisasi menyebar sampai pelosok desa.
  5. Melembagakan musabaqah tilawatil qur’an (MTQ) secara nasional dari tingakt desa sampai pusat.mendirikan dan meresmikan masjid yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah/negara,membentuk badan amil zakat dsb.
  6. Ikut membina kerukunan antar umat beragama baik secara intern,antar umat beragama,maupun dengan pemerintah,dan
  7. Memberlakukan secara yuridis dan formal sebagian hukum islam,yaitu menyelenggarakan peradilan islam di indonesia dengan undang-undang pada tahun 1980 dan memberlakukan syari’at islam seperti di Naggroe aceh darussalam (NAD).

 

3.Bidang pendidikan dan kebudayaan

 

 

 

 

Sejak islamisasi dinegeri ini telah berkembang lembaga-lembaga pendidikan,khususnya pesantren dan surau yang telah menjadi benteng islam yang demikian kuat dan berpengaruh.kemudian menyusulsistem madrasah yang merupakan pembaruan dalam sistem islam tanpa menghilangkan sistem pesantrennya.pemerintah telah mendirikan sekolah sekolah islam(madrasah) dari tingkat  dasar,menengah,atas,dan perguruan tinggi,dan disamping itu pendidiakn agama islam menjadi satu mata pelajaran penting di semua tingaktan sekolah baik umum maupun madrasah baik negeri maupun swasta.

 

Dalam bidang kebudayaan islam juga mempunyai peranan penting,antara lain:

  1. Arsitektur ,khususnya banguann masjid.
  2. Hidup rohani,paham sufiani atau mistik yagn berkembang pada hidup rohani orang indonesia sejak masuknya islam seperti kadiriah,khalwatiyah,naksyabandiah,dll
  3. Hari-hari besar islam,perayaanya dilaksanakan baik oleh  negara maupun masyarakat dari tingakt pusat maupun desa,seperti peringatan maulid nabi,isra’ mi’raj,nuzulul quran,idul fitri dan idul adha.
  4. Seni  kaligrafi,yang berkembang sebagai dekorasi,catatan sejarah dan simbol simbol keislaman diseluruh lapisan masyarakat nusantara.
  5. Bahasa indonesia,yang menyerap sebagian bahasa Al-quran(arab) ke dalam bahasa melayu menjadi bahasa nasional indonesia sehingga bahasa arab terabadikan dalam bahasa indonesia seperti rakyat(ra’iyyah),musyawarah,shalat,zakat,selamat(salamah) dsb.

 

4.Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

 

 

 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilihat dari beberapa sisi antara lain:

Perjuangan umat islam oleh apra ulama dan masyarakat tidak pernah berhenti sejak lahirnya kemerdekaan.ada 2 cara yang dilakukan oleh para ulama dalam menumbuhkembangkan ajarannya yaitu sebagai berikut:

  1. Membentuk kader-kader ulama yang akan bertugas sebagai mubalig.cara ini dilakukan di dalam lembaga pendidikan islam seperti  pesantren di jawa,dayah di aceh dan surau di minangkabau.
  2. Melalui karya tulis yang tersebar dan dibaca kaum muslim di nsuantara.karya itu mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan,baik berupa pemikiran dan ilmu ilmu agama di indonesia.

 

Seorang ulama syekh Muhammad Naquib Alattas menyatakan bahwa pada abad ke 16-17 banyak bermunculan tulisan dan cendikiawan muslim di indonesia yang berupa sastra,filsafat,metafisika dan geologi.bahkan tidak terdapat bandingannya pada zaman itu di asia tenggara.seiring itu pula pemikiran islam di pusat dunia islam telah mapan.oleh karena itu,dunia pemikiran yang berkembang di indonesia mempunyai akar apda tradidi pemikiran yang telah berkembang di pusat dunia islam tersebut.ilmuan ilmuan muslim antara lain:

  1. Hamzah Fansuri dari sumatera utara dengan karyanya yang berjudul Asrarul Arifin fi bayan ial sulukwat tauhid,yaitu suatu uraian singkat tentang sifat sifat dan inti ilmu kalam menurut ideologi islam.
  2. Syamsuddin As Sumaterani dengan karyanya yang berjudul Mir’atul Mu’min atau cermin orang beriman di tahun 1601 bukunya berisi tanya jawab tentang ilmu kalam.
  3. Nuruddin Ar Raniri yang berasal dari india dan merupakan keturunan arab quraisy hadramaut yang tiba di aceh pada 1637 M.karya-karyanya meliputi ilmu fiqih, hadis, akidah,sejarah dan tasawuf,seperti  As shirat al mustaqim(bidang hukum),Bustan Assalatin (bidang sejarah),dan tibyan fii ma’rifat(bidang tasawuf).
  4. Abdul Muhyi dengan karyanya martabat kang pitu (martabat yang tujuh).
  5. Sunan bonang dengan karyanya suluk wujil yang mengandung ajaran tasawuf.
  6. Syekh Nawawi dari banten yang menulis 26 buah buku diantaranya yang terkenal adalah kitab Sabitul Muhtadil(bidang fiqih)
  7. Syekh Ahmad Khatib (minangkabau) 1860-1916 M.tulisannya yang terkenal adalah Izharul kazibin fii tasyabuhi bis sadiqin(bidang tarikat). Dll

 

E.ISLAM DAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

 

 

 

Akhir-akhir ini muncul kekhawatiran di tengah uamt islamkhususnya dan bangs aindonesia pada umumnya,mulai pudarnya nilai pancasila ditengah-tengah generasi muda,ini dapat dilihat dari munculnya radikalisme di masyarakat,dan ide pendirian negara islam indonesia,dll.

Sejak tuntuhnya orde baru tahun 1998 dan ditandai dengan era reformasi yang memberikan kebebasan kepada warga, sekelompok aliran islam indonesia yang bersifat radikal mulai mencuatkan aksinya lagi untuk mengganti ideologi negara dari pancasila ke negara islam dengan segala varian,karna runtuhnya orde baru juga dibarengi dengan meluasnya krisis di segala bidang terutama ekonomi, sehingga pancasila dianggap tidak lagi mampu memberikan arah yang jauh lebih baik kedepannya bagi bangsa indonesia.upaya tersebut sudah mulai terasa baik secara sembunyi maupun terang-terangan hal ini sebenarnya telah dan akan menggorong sendi yang paling fundamental yaitu 4 pilar bangsa indonesia( pancasila,UUD’45,NKRI,dan bhinneka tunggal ika).

Sebelum kemerdekaan RI para petinggi negara ini juga telah membahas arah negara indonesia itu sendiri,ada 2 aliran yang muncul yakni golongan islamis dan golongan nasionalis, golongan islamis ingin menjadikan indonesia sebagai negara islam tetapi ditentang golongan nasionalis yagn menginginkan urusan negara dan agama agar dipisah,alasannya karna para pejuang juga ada yang berasal dari non-muslim sehingga jika didirikan negara islam maka ini akan tidak adil  memposisika penganut agama non muslim sebagai warna negara kelas dua.

Perbedaan Ini  juga terjadi pada sial pertama dasar negara Pancasila yang telah ditetapkan sesuai sidang pada 22 juni 1945,yang mendeklarasikan piagam jakarta, isi sila kesatu nya berbunyi: ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islambagi para pemeluknya, hal ini diprotes kaum nasionalis seperti Latuharhay,hussein djajadiningrat,dl.dan pada sidang 18 agustus 1945, seorang tokoh kristen dari sulawesi utara AA Mawamis kembali memprotes isi sila yang pertama tersebut, saat itu pemimpin sidang M.Hatta dibantu  oleh tokoh islam yang menonjol M.Hasan dan Kasman singodimedjo menghapus 7 kata itu dan menggantinya dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

 

Perjalanan sejarah telah membuktikan bahwa proses untuk memutuskan pancasila sebagai dasar negara bukan main sulit perjuangannya.hal itu juga menunjukkan betapa para founding fathers kita telah berkorban dan secara bijaksana mencari titik temu (kalimatun sawa) tentang ideologi yang disepakati bersama. Sebagai eklektisitas negara sekuler dan negara islam.,pancasila tidak hanya menonjolkan spirit demokras dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang memberi ruang kepada kebebasan individu dan menarik peran negara untuk mengaturnya,tetapi juga meletakkan bingaki ketuhanan yang maha esa,yang sesuai prinsip ke-tauhidan dalam islam dan kemanusiaan yang bermartabat dan berkeadilan,serta keadilan sosial bagi seluruh masyarakat indonesia.

Dan tentu saja nilai-nilai dasar pancasila yang seperti diatas tidak bertentangan dan dibenarkan ajaran islam yang rahmatan lil alamin( rahmat seluruh alam)  dan bukan rahmatan lil muslimin ( rahmat bagi kaum muslim) yng ekslusif. Islam di indonesia pada umumnya berada di jalan tengah ( mutawassith),tidak mendukung radikalisme dan liberalisme.

Islam inilah yang sering digambarkan sebagai islam moderat,islam yang insyaallah menjadi harapan dan cita-cita semua bangsa indonesia.

 

F.HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

 

 

 

Pertumbuhan komunitas islam yang bermula dari kehadiran para pedagang gujarat dan arab yang diiringi dengan keramahan dan perilaku dagang yang baik,memberikan kesan positif dan menyebarkan ajaran islam dapat diterima serta tumbuh subur dalam masyarakat di indonesia.

Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari hal tersebut antara lain:

  • Kehadiran pedagang islam dari luar indonesia yang telah berdakwah menyiarkan agama islam

dibumi nusantara memberikan nuansa baru bagi perkembangan pemahaman suatu kepercayaan

yang sudah ada di nusantara ini. Keyakinan kepada tuhan yang maha esa berkembang dan  tatanan

kehidupan menjadi lebih baik pula.

  • · Hasil karya para ulama berupa karangan buku sangat berharga untuk dijadikan sumber

pengetahuan

  • · Meneladani kesuksesan mereka dalam berkarya dan membuat masyarakat islam gemar membaca

dan mempelajari al-quran.

  • · Memperkaya dalam bentuk arsitektur bangunan seperti masjid.
  • · Mengajarkan tentang islam harus dengan keramahan dan bijaksana serta konsisten.
  • · Memanfaatkan peninggalan sejarah baik berupa makam,masjid dan peninggalan lainnya.

 

Ada beberapa perilaku cerminan penghayatan terhadap manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan islam,antara lain sebagai berikut:

  1. Berusaha untuk tetap menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama serta saling hormat=menghormati dan tolong menolong.
  2. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan tetap meyakini setiap kejadian ada hikmahnya.
  3. Moral yang terdapat dalam karya-karya para ulama diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Mengambil pelajaran dari sejarah untuk membangun masa depan berdasarkan pijakan positif.
  5. Senantiasa bersikap ramah dan berniat baik penuh persahabatan,khususnya dalam kerja sama dan menghindari sifat tamak,ingin menguasai ,serta memaksakan kehendak.
  6. Mengikuti seruan para ulama untuk senantiasa menyembah allah SWT dan melaksanakan perintah-NYA da menjauhi segala larangan-NYA.
  7. Kita harus melakukan perbuatan yang bermanfaat atau tidak merugikan orang lain karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bag sesama manusia.
  8. Warisan para ulama adalah gemar membaca,mempelajari,da memahami serta melaksanakan al-quran,melestarikan,memelihara dan merawat tempat ibadah seperti  masjid dan senantiasa memakmurkannya di tempatnya masing masing.

Puisi Fisika

TUGAS FISIKA DASAR
TERUNTUK IBU NOVA SUSANTI,S.Pd M.Si
karya :
A1C211062

“Tumbukan tak Bergeming”

Apalah arti getaran hati selama ini
jika kau saja tak bisa menentukan
Dinamikanya,
Sementara a
aku disini berdimensikan waktu
Slalu menanti harapan darimu.

Kini aku sadar bahwa ruang hampa
di hati ini,
akan slalu terombang ambing dengan
kecepatan rata-rata kearah dirimu,
tapii….
kau hanya berikanku percepatan sesaat
yang aku tak tahu kapan
akan kau mulai dan akhiri
Usaha dan Daya telah lelah kulakukan
karna harapan hampa
takkan menjadi nyata,
jika gravitasi hati kita tak pada tempat
yang sebenarnya,,,,
dan tumbukannya pun akan melenting jauh
tak bergeming…

#ntah hapo2 lah ini… 😀
dtggu buk tgas spt ini selanjutnya… 😀

green house effect (efek rumah kaca)

TUGAS BIOLOGI

RESUME MASALAH LINGKUNGAN

“EFEK RUMAH KACA”

OLEH :

NAMA : REBI FIRMANSYAH

NIM : A1C211062

DOSEN PENGAMPU : Drs.JODION SIBURIAN,M.Si

 

       PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSTAS JAMBI

 

EFEK RUMAH KACA

 

Pengertian efek rumah kaca

Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit ( terutama planet atau satelit ) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer

Lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca.
Istilah efek rumah kaca atau bahasa inggris disebut dengan green house effect ini dulu berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan juga bunga-bungaan. Suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di dalam rumah kaca,Hal ini dikarenakan dikarenakan cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam ruangan kaca sebai gelombang panas yang berupa sinar infra merah, tapi gelombang panas tersebut terperangkap dan tidak bercampur dengan udara luar yang dingin. Itulah gambar sederhana mengenai terjadinya efek rumah kaca.

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjukkan dua hal  berbeda : efek rumah

kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi

akibat  aktivitas  manusia.

Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penyebabnya

 
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya gas karbondioksida ( CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2  disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Energi yang masuk ke bumi, 25 % dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25 % diserap awan, 45 % diserap permukaan bumi, 5 % dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organic seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain  berupa uap air atau H2O, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca.

Gas yang menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca. Efek rumah kaca bisa terjadi karena berubahnya komposisi GRK (gas rumah kaca), yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan, GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida. Hal tersebut di atas juga merupakan salah satu penyebab pemanasan global yang terjadi saat ini.

Dunia memperoleh sebagian besar energi dari pembakaran bahan bakar fosil yang berupa pembakaran minyak bumi, arang maupun gas bumi. Ketika pembakaran berlangsung sempurna, seluruh unsur karbon dari senyawa ini diubah menjadi karbon dioksida. Senyawa karbon dari bahan bakar fosil telah tersimpan di dalam bumi selama beratus-ratus milliar tahun lamanya. Dalam jangka waktu satu atau dua abad ini, senyawa karbon ini dieksploitasi dan diubah menjadi karbon dioksida. Tidak semua karbon dioksida berada di atmosfir (sebagian darinya larut di laut dan danau, sebagian juga diubah menjadi bebatuan dalam wujud karbonat kalsium dan magnesium), tetapi hasil pengukuran menunjukkan bahwa kadar CO2 di atmosfir perlahan-lahan meningkat tiap tahun dan terus meningkat dekade-dekade terakhir.
Peningkatan dari kadar CO2 di atmosfir menimbulkan masalah-masalah penting yang disebabkan oleh alasan-alasan berikut ini:

  • Karbon dioksida memiliki sifat memperbolehkan cahaya sinar tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah. Agar bumi dapat mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan energi yang diterima.
  • Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk cahaya sinar tampak. Oleh karena CO2 di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk lewat, energi lewat sampai ke permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan (dipancarkan) oleh permukaan bumi sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan cahaya sinar tampak, yang oleh karenanya diserap oleh atmosfer CO2. Sekali molekul CO2 menyerap energi dari sinar infra merah, energi ini tidak disimpan melainkan dilepaskan kembali ke segala arah, memancarkan balik ke permukaan bumi. Sebagai konsekuensinya, atmosfer CO2 tidak menghambat energi matahari untuk mencapai bumi, tetapi menghambat sebagian energi untuk kembali ke ruang angkasa. Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca.
  • Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H2O, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik. Terjadilah Efek Rumah Kaca.
  • Pertumbuhan penduduk merupakan faktor lain dalam pemanasan global, karena sebagai orang lebih banyak menggunakan bahan bakar fosil untuk panas, transportasi dan manufaktur tingkat gas rumah kaca terus meningkat. Seperti pertanian yang lebih terjadi untuk memberi makan jutaan orang baru, gas rumah kaca lebih memasuki atmosfer.

 

Keterkaitan antara Efek Rumah Kaca, Global Warming, dan Perubahan Iklim.

 

Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik dimana parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi  pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, diperlukan nilai rata-rata parameternya selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi.

Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.

Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.

Efek rumah kaca. Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak.
Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan Global.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya.
Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.

Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya.

Dampak yang Diakibatkan oleh Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah seperti yang diuraikan diatas, bahwa konsentrasi CO2 yang tebal diatmosfer bumi menyebabkan emisi panas yang dikeluarkan oleh makhluk ataupun benda lain di muka bumi tidak dapat dilepaskan sehingga suhu bertambah panas di didalam linkungan bumi. efek berantainya adalah apabila ketebalan mencapai batas limit maka sinar matahari tidak akan mamapu lagi menembus sampai kepermukaan bumi. Logikanya apabila konsentrasi sudah mencapai titik jenuh tersebut maka bumi akan mengalami gelap karena radiasi panas tidak mampu menembus bumi akibat dipantulkannya kembali keluar angkasa.Dengan demikian maka suhu bumi akan turun drastis dan permukaan air akan  membeku.

Efek lain dari emisi gas rumah kaca adalah hewan & ikan dibumi akan mengalami kerusakan jaringan dan reproduksi, kerabang telur ayam akan susah terbentuk telur ikan akan pecah sebelum diselaputi lendir pelindung. sehingga populasi hewan dan ikan akan menurun bahkan musnah. Tumbuhan yang sebetulnya memerlukan CO2 untuk fotosintesis justru tidak dapat melakukan fungsi tersebut dikarenakan sel fotosintesis pada daun tertutup jelaga yang merupakan efek samping dari CO2, pada permukaan daun akan timbul kutikula daun atau bintil bintil daun, itu seperti kanker pada hewan atau manusia. Ganggang dan fitoplankton pun setali tiga uang dengan tumbuhan besar, sel fotosintesis tidak akan berfungsi. Yang jelas apapun bila tidak sesuai ukuran akan mengakibatkan kerusakan. coba bila anda makan sesuai porsi dengan makan yng berlebih sampai kekenyangan, maka akan jelas efeknya. Makan sesuai porsi akan jadi sehat. makan berlebih perut jadi sakit dan kelanjutannya keorgan lainnya. demikian juga emisi gas rumah kaca (CO2) bila berlebihan akan menimbulkan penyakit, tetapi bila sesuai porsi akan membuat sehat tumbuhan dan bumi. Jadi yang jelas akibat global warming yang disebabkan efek rumah kaca bukan akan menambah jumlah ikan karena air yng semakin banyak dan tumbuhan bukannya menghasilkan oksigen bertambah banyak karena berlebihannya CO2.
Efek rumah kaca itu tidak berbanding lurus dengan melimpahnya sinar matahari.
rasa hangat dan panas yang kita rasakan itu bukan dari sinar matahari tapi dari emisi/radiasi yang terjebak dibawah permukaan gas CO2 yg tebal. Perlu dicatat emisi,radiasi dan sinar itu hal yang berbeda. Sinar matahari kebumi membawa serta radiasi dan emisi (emisi adalah efek hasil pemanasan yang berupa gas, sedangkan radiasi dihasilkan akibat tidak stabilnya elektron akibat tumbukan antara elektron yang akan menimbulkan pemanbahan atau pengurangan jumlahnya untuk mencapai kesetabilan, tetapi hal ini juga mempengaruhi inti atomnya, akibatnya akan mengeluarkan sinar seperti alfa, gama, beta, ultraviolet, X, dll). Jadi jelasnya bumi kita ini harus dirawat dikelola dengan bijaksana agar terus seimbang. karena ketidak seimbangan akan mengakibatkan petaka bukan manfaat.

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. Peningkatan suhu bumi juga mempengaruhi terjadinya perubahan cuaca dan suhu laut yang begitu ekstrim.

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang        berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstrem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu).

Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es didaerah kutub. Hal akan berakibat naiknya permukaan laut yang dapat mengancam pemukiman penduduk disepanjang pantai. Naiknya permukaan air laut dapat mengakibatkan erosi disekitar wilayah pesisir pantai, kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, berkurangnya intensitas cahaya didasar laut, serta naiknya tinggi gelombang air laut. Disamping itu efek rumahkaca mengakibatkan terganggunya keseimbangan biologis di laut sehingga dapat meningkatkan jumlah ganggang di lautan. Beberapa jenis ganggang ini ada yang dapat mengeluarkan racun yangmembahayakankehidupan lautdan meracuni manusia yang memakan hasil laut.
Efek rumah kaca juga akan meningkatkan suhu bumi sekitar 10 – 50 C. Hal ini akan mengganggu ekosistem dan lingkungan. Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

Namun disamping hal-hal tersebut efek rumah kaca juga memiliki dampak yang positif bagi kehidupan, terutama manusia. Efek rumah kaca sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi. Karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

 

Cara-cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca

 

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon).

Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca. Cara yang paling mudah untuk menghilangkan  karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.

 

Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan
Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, dimana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.

 

Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan trend penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, Untuk kendaraan bermotor, perlu digunakan alat penyaring khusus gas buangan pada bagian knalpot (tempat  keluar gas buangan) yang dapat menetralisir dan mengurangi dampak negatif gas buangan tersebut. Bisa juga dengan mengganti bahan bakar dengan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, seperti tenaga surya (matahari) atau biodisel. Perlu dikeluarkan regulasi tentang usia kendaraan bermotor yang boleh beroperasi agar tidak menimbulkan pencemaran.

 

Untuk skala industri, perlu dibuat sistem pembuangan dan daur ulang gas buangan yang baik. Saluran buangan perlu diperhatikan, kearah mana akan dibuang dan haruslah memperhatikan lingkungan sekitar. Reboisasi lahan yang gundul merupakan salah satu langkah untuk menahan laju karbondioksida yang berlebih diudara. Termasuk penanaman pohon-pohon disepanjang jalan raya yang dapat menetralisir pencemaran udara disepanjang jalan raya.Tetapi tidak melepas karbon dioksida sama sekali.

 

Selain itu diperlukan juga adanya pengelolaan sampah.Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah

 

Selain itu perlu diadakan kerja sama internasional untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Apabila pada suatu negara diterapkan peraturan kebijakan lingkungan yang ketat, maka ekonominya dapat terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi membatasi emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai contoh, Belanda, negara industrialis besar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal untuk memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi karbon dioksida. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang serius, konsisten, dan kontinyu agar masalah kerusakan lingkungan ini dapat diatasi atau diminimalisir.

 

 

 

Makalah Pencemaran Tanah

TUGAS BIOLOGI

 

TENTANG MASALAH LINGKUNGAN

 

“MAKALAH PENCEMARAN TANAH”

 

 

 

 

 

OLEH :

 

NAMA : REBI FIRMANSYAH

 

NIM : A1C211062

 

 

DOSEN PENGAMPU : Drs.JODION SIBURIAN,M.Si

 

 

                                     PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

 

UNIVERSTAS JAMBI

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. LATAR BELAKANG

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.

Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.

 

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:

1. sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan.

2. sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran yang

    sedang dikaji.

3. sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran lingkungan.

C. RUANG LINGKUP

Makalah ini membahas mengenai pencemaran tanah, mulai dari gambaran, dampak, dan cara menanggulangi pencemaran tanah tersebut.

 

BAB II

     METODE PENULISAN

A. OBJEK PENULISAN    

Objek penulisan mencakup gambaran/ penjelasan, dampak yang ditimbulkan, dan cara penanggulangan pencemaran tanah.

B. DASAR PEMILIHAN OBJEK

Objek yang penulis pilih adalah mengenai pencemaran tanah, karena tanah merupakan salah satu komponen kehidupan yang sangat penting. Semua manusia pasti sangat tergantung akan keberadaan tanah tersebut. Namun, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara pengolahan tanah yang tepat tanpa banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan.

 

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penulisan makalah ini, penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku – buku atau dari sumber media internet yang terkait dengan pencemaran lingkungan.

 

 

D. METODE ANALISIS

Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari alternatif pemecahan masalah.

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

 

A.PENCEMARAN LINGKUNGAN

 

 

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.

2. Merusak dalam waktu lama.

Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak

 

 

B. PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH

 

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

C. SUMBER PENCEMARAN TANAH

 

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah.

Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.

D.KOMPONEN-KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH

 

 

1. Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

1.1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.

        Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.

1.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak

       kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

2. Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. .

2.1 Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.

2.2 Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

3. Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut

E.DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PENCEMARAN TANAH

Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:

1. Pada kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

2. Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

 

F. PENANGANAN PENCEMARAN TANAH

Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah

1. Remidiasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

 

 

 

G. PENCEGAHAN PENCEMARAN TANAH

 

 

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.

Pada umumnya langkah pencegahan adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnyamengurangi terjadinya bahan pencemar, langkah pencegahan itu antara lain:

1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.

3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

4) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

5) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

6)  Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur­sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

H. PENANGGULANGAN KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH

Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:

1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang­barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.

2) Bekas bahan bangunan (seperti  keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.

4) Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.

Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.

 

I.TANAH TERCEMAR DAN TIDAK TERCEMAR

 

Tanah tercemar

Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanah tidak subur

2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)

3. Berbau busuk

4. Kering

5. Mengandung logam berat

6. Mengandung sampah anorganik

Tanah tidak tercemar

Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanahnya subur

2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8

3. Tidak berbau busuk

4. tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal

5. Tidak Mengandung logam berat

6. Tidak mengandung sampah anorganik

BAB IV

PENUTUP

 

A.Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).

B. SARAN

Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did-you-know/lingkungan/304-pencemaran-tanah.

Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.

Bhatara Karya Aksara, Jakarta. 121 hal.

Wikipedia. 2007. Pencemaran Tanah (On-line). http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_tanah.

Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112 hal.